Musyawarah
Musyawarah adalah kegiatan membicarakan sesuatu masalah secara bersama-sama. Musyawarah bertujuan untuk mengambil keputusan. Musyawarah dilaksanakan untuk menyatukan pendapat dan menyelesaikan masalah. Musyarakah dilakukan untuk mencapai kesepatakan. Mussyawarah dapat dilakukan di rumah, di sekolah dan di masyarakat. Di dalam musyawarah, usulan atau pendapat ditampung. Dengan melaksanakan musyawarah kita dapat menghindari permusuhan dan pertengkaran.
1. Musyawarah di Rumah

2. Musyawarah di Sekolah


Simak cerita berikut ini. Cerita berikut ini adalah contoh musyawarah di sekolah. Pak Supri memberi tugas kepada anak anak. Tugas yang diberikan yaitu membuat kliping tentang sumber-sumber energi di sekitar kita. Tugas diberikan secara kelompok. Setiap kelompok terdiri lima anak. Sebelum mengerjakan tugas, setiap kelompok bermusyawarah. Nisa sebagai ketua kelompok. Nisa dan kelompoknya bermusyawarah. Dalam musyawarah diadakan pembagian tugas. Alifa menyiapkan koran dan majalah bekas. Tika membawa gunting dan lem. Anwar membawa spidol. Sedang Dewi bertugas membawa kertas. Semua menaati hasil musyawarah. Pada hari yang ditentukan, tugas dikerjakan di rumah Alifa. Mereka asyik mengerjakan tugas bersama sama. Kliping disusun dengan baik. Hasil pekerjaan mereka sangat memuaskan. Pekerjaan dapat dikerjakan dengan mudah apabila di kerjakan secara bersama-sama dan di dahului dengan musyawarah.
3. Musyawarah di Masyarakat

B. Menghargai Suara Terbanyak


Masih ingatkah kalian saat awal tahun pelajaran 2012-2013 di kelas dua ketika diadakan pemilihan ketua kelas? Pak Supri membimbing kalian untuk melaksanakan pemilihan ketua kelas dengan cara pemungutan suara atau voting. Pertama-tama diumumkan bahwa akan ada pemilihan ketua kelas. Pak Supri memberikan kesempatan kepada semua anak-anak yang ingin menjadi ketua kelas untuk melaksanakan “kampanye” di depan kelas. Ada 7 (tujuh) calon ketua kelas. Calon ketua kelas tersebut adalah: Adzkiyatun Nisa Sholihah (Nisa), Alya Widya Fatikha (Tika), Artika Sari Dewi (Dewi), Evanda Naufal Salsabila (Vanda), Getu Ghani Goijlal (Ghani), Muhammad Andria Rusyidi (Andri) dan Salsabila Brillian Adityas (Salsa).
Setelah penjaringan calon ketua kelas dan pelaksanaan ‘kampanye’ pada Sabtu (14/07), tibalah Senin (16/07) dilaksanakan proses pemungutan suara. Pemungutan suara dilaksanakan pada saat pelajaran PKn. Pelaksanaan pemungutan suara dipimpin oleh Ketua Panitia Pemungutan yaitu Vijaya Afnan Iftikhar dan Syahrul Ramadhan Habibillah. Proses pencoblosan dilaksanakan dengan memanggil satu persatu siswa untuk menerima kartu suara, kemudian siswa yang mendapat giliran masuk ke ruang bilik suara untuk mencoblos gambar calon yang sesuai dengan hati nurani mereka masing-masing. Setelah semua mendapatkan kesempatan mencoblos, tibalah saatnya perhitungan. Saat perhitungan Ketua Panitia dibantu saksi yaitu Muhammad Ilham Wibowo, Ravi Pahlevi dan Khaila.
Hasil pemungutan suara adalah Adzkiyatun Nisa Sholihah (3 suara), Alya Widya Fatikha (6 suara), Artika Sari Dewi (1 suara), Evanda Naufal Salsabila (3 suara), Getu Ghani Goijlal (4 suara), Muhammad Andria Rusyidi (12 suara) dan Salsabila Brillian (10 suara). Dengan demikian ketua kelas 2A MIM Karanganyar terpilih adalah Muhammad Andria Rusyidi (Andri) dengan memperoleh 12 suara dan wakil ketua adalah Salsabila Brillian Adityas (Salsa) dengan memperoleh 10 suara. Cara mengambil keputusan dalam pemilihan ketua kelas 2A seperti dijelaskan diatas disebut pemungutan suara atau voting. Hasil dari pemungutan suara (voting) adalah suara terbanyak. Bagi Andri dan Salsa yang terpilih tidak boleh menyombongkan diri. Bagi kandidat yang lain yang hanya mendapatkan suara sedikit harus menerima kekalahan dengan lapang dada. Menerima kekalahan dengan lapang dada artinya menerima kekalahan dengan ikhlas. Mereka yang kalah mengucapkan selamat kepada yang menang. Mereka yang kalah tidak sakit hati dan juga bersedih.
C. Menerima Kekalahan

0 komentar:
Posting Komentar