PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM
KURIKULUM 2013
Disusun
guna memenuhi tugas
Mata
kuliah : Kajian Kurikulum
MI/SD
Dosen
pengampu : Rahmat Kamal, M.Pd.I
Disusun
Oleh :
Ismiyatul Fauziyah (2317189)
Lia Mafaza (2317194)
Rizki Diana (2317196)
Latifatul Chasanah (2317209)
Tadzkirotunnuha (2317220)
Kamelia Murnia Cahya (2317224)
KELAS C
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2018
Alhamdullilah, puji
syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah
yang berjudul “Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum
2013” dapat kami buat dengan
sebaik - baiknya. Sholawat dan salam
senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia yaitu Nabi Muhamad SAW.
Makalah
ini menjelaskan pengertian perncanaan pembelajaran, jenis-jenis perencanaan
pembelajaran, contoh pengembangan prota, promes, silabus, rpp. Di samping itu,
makalah ini juga menjelaskan bagaimana penerapan metode menulis makalah yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional
spiritual (ESQ) penulisnya. Dengan demikian, materi makalah ini
diharapkan dapat membantu pembangunan karakter mahasiswa melalui proses menulis
makalah yang baik dan benar.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna
penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah
keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan,
28 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan
Penulisan ............................................................................... 2
D. Metode
Pemecahan Masalah ............................................................. 2
E. Sistematika
Penulisan Makalah.......................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perencanaan Pembelajaran ............................................. 4
B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran ..................................................
C. Macam-macam Perencanaan Pembelajaran ......................................
BAB
III PENUTUP
A. Simpulan
............................................................................................
B. Saran
..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara
pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang
berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi
pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan
peserta didik.dalam saling pengaruh antara pendidik dengan peserta
didik.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan
perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan
berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas. Perencanaan pembelajaran
tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen
pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa,
yakni antara lain kompetensi dasar, meteri standar, indicator hasil belajar,
dan penilaian berbasis kelas. Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna
terhadap materi standar. Indiaktor hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk
mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan Penilaian berbasis kelas berfungsi
sebagai alat untuk mengukur pembentukan kompetensi serta menentukan tindakan
yang harus dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.
Dalam kontek peningkatan efektivitas proses
pembelajaran dan pencapaian hasil belajar yang baik dan berkualitas, persiapan
pembelajaran merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan oleh guru setiap
kali akn melakukan proses pembelajaran, sekalipun terkadang pelaksanaan
pembelajaran terkadang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan. Namun
demikian, guru tetap melakukan persiapan dengan baik dan komprehensif sesuai
dengan kebutuhan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas.
Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam
pengembangan dinya, yaitu mengembangkan semua potensi, kecakapan, serta
karakteristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun
lingkungannya. Namun dalam melangkah untuk mencapai hal tersebut perlu
dijabarkan lebih rinci tentang pendidikan itu sendiri, interaksi, tujuan,
lingkungan maupun bentuk pendidikan agar tercapainya apa yang diinginkan dari
pendidikan.
Dari uraian diatas sangar dibutuhkan rencana
pembelajaran yang efektif dan efisien serta menciptakan suasana yang sistematis
guna pencapaian tujuan pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan
diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran?
2. Apa
saja prinsip perencanaan pembelajaran?
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam
perencanaan pembelajaran?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui .pengertian perencanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui prinsip perencanaan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui macam-macam perencanaan pembelajaran.
D.
Metode
Pemecahan Masalah
Metode
pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka,
yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya
yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan
masalahnya dimulai dengan menentukan
masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan
langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan
jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta
pengorganisasian jawaban permasalahan.
E. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah
ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan
sistematika pnulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian
penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Memahami
definisi Perencanaan Pembelajaran dapat dikaji dari kata-kata yang
membangunnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah
proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan), sementara pembelajaran
adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar.[1]
Keberhasilan suatu proses pembelajaran diawali dengan perencanaan yang sangat matang. Perencanaan yang dilakukan dengan baik, maka setengah keberhasilan sudah dapat tercapai, setengahnya lagi terletak pada pelaksanaan. Namun
demikian, perencanaan yang sudah baik sistematis atau terperinci, jika
pelaksanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan perencanaan, maka mungkin
sekaliakan gagal. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran belum tentu akan
mencapai keberhasilan jika dilakukan sembarangan sehingga proses pembelajaran
kurang menarik, membosankan, tidak merangsang siswa untuk aktif dan kreatif,
sehingga tujuan pun tidak tercapai. Oleh karena itu,
perencanaan yang baik dan pelaksanaan
yang tepat akan menentukan keberhasilan
proses pembelajaran.[2]
Perencanaan
pembelajaran pada mulanya merupakan suatu ide dari orang yang merancangnya,
tentang bentuk-bentuk pelaksanaan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Untuk mengkomunikasikan ide tersebut, biasanya dituangkan dalam bentuk
perencanaan tertulis.[3]
Roger A.
Kaufman mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang
diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai.[4]
Selanjutnya,
William H. Newman dalam bukunya Administrative Action Techniques of
Organization and Management mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah
menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian
putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan,
penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan
kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.[5]
Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh
para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain, pengajaran adalah suatu cara
bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik.[6]
Pembelajaran
atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini
secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan.
Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran
yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari
perencanaan pembelajaran.[7]
Dalam arti
yang luas, menurut Philip Commbs, perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan
yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan
tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan para murid dan masyarakatnya.[8]
Perencanaan
pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional
tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku
serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian
tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.[9]
Definisi-definisi
di atas masih perlu disempurnakan untuk dapat menyatakan secara jelas dan tegas
apakah sebenarnya perencanaan pembelajaran atau pengajaran itu, khususnya untuk
pendidikan di negara ini. Perencanaan pengajaran di Indonesia merupakan suatu
proses penyusunan alternatif kebijakasanaan mengatasi masalah yang akan
dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan pendidikan nasional
dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang sosial ekonomi,
sosial budaya, dan kebutuhan pembangunan secara menyeluruh terhadap pendidikan
nasional. Definisi ini memperlihatkan suatu tanggung jawab pendidikan yang
besar sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa.[10]
B.
Prinsip
Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan
pengertian-pengertian perencanaan pembelajaran di atas dapat ditarik suatu
penegasan, bahwa perencanaan pembelajaran adalah sebagai kegiatan yang terus
menerus dan menyeluruh, dimulai dari penyusunan suatu rencana, evaluasi
pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari tujuan yang sudah ditetapkan.
Sementara
dalam prakteknya, pengembangan perencanaan pembelajaran harus memperhatikan
prinsip-prinsip sehingga proses yang ditempuh dapat dapat dilaksanakan secara
efektif, diantara prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Kompetensi
yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran harus jelas, makin konkrit
kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan- -kegiatan yang harus
dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2. Perencanaan
pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi siswa.
3. Kegiatan-kegiatan
yang disusun dan dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran harus menunjang,
dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
4. Perencanaaan
pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas
pencapaiannya.
Lebih jauh Oemar Hamalik menyoroti hal-hal yang
harus diperhatikan dalam membuat perencanaan pembelajaran, yakni:
1. Rencana
yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber- sumber.
2. Organisasi
pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat
sekolah.
3. Guru
selaku pengelola pembelajaran harus melakssiswaan tugas dan fungsinya dengan
penuh tanggung jawab.[11]
C.
Macam-macam
Perencanaan Pembelajaran
Dalam meninjau jenis-jenis
perencanaan pendidikan dapat dikaji dari beberapa segi antara lain:[12]
1.
Menurut
besaran atau magitude,maka perencanaan dapat dibagi dalam:
a.
Perencanaan
makro, yakni perencaaan yang mempunyai telaah nasional, yang menetapkan
kebijakan-kebijakan yang akan di tempuh, tujuan yang ingin dicapai dan
cara-cara yang dipakai dalam mncapai tujuan tersebut. Perencanaanmakro berusaha
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1)
apakah
tujuan pendidikan nasional
2)
pendekatan apakah yang diigubakan untuk
mencapai tujuan tersebut
3)
lembaga
pendidika apakah yang digunakan untuk mncapai tujuan tersebut
4)
bagaimanakah
seharusnya organisasi pendidikan diatur sehingga menunjang tercapainya tujuan
tersebut.
5)
program-program
apakah yang perlu diadakan untuk menunjang tercapinya tujuan tersebut
6)
sumber-sumber
apaka yang dapat dipakai untuk menunjang program-progra tersebut,
7)
apakah
kriteria keberhasilan usaha pendidikan itu.
b.
Perencanaan
meso, kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan makro, kemudian dijabarkan
lebih rinci kedalam program-program dalam dimensi yang lebih kecil. pada
tingkatini perencanaan sudah lebih bersifat oprasional, disesuaikan dengan
keadaan daerah, departeen atauunit-unit antara lainya. pertanyaan-pertanyaan
yang perlu dijawab dalam tahap ini samadengan pertanyaan pada tahap makro,
cuman lebih rinci dan kebebasanya dibatasi oeh ketentuan-ketentuan yang ada
pada perencana tingkat makro.
c.
perencanaan
mikro, diartikan sebagai perencanaan tingkatinstitusional,dan erupakan jabaran
lebih spesifik dari perencanaan tingkat miso. dalam tahap ini,karakteristik
lembaga diperhatikan, namun tiak boleh bertentangan dengan apa yang ditetapkan
oleh perencanaan makro maupun perencanaan meso.
2.
Menurut
telaahnya, maka perencanaan dapat dibagi menjadi:
a.
Perencanaan
strategis yakniperencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan,
pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai
sebagai pedoman.
b.
Perencanaan
manajerial, yaitu perencanaan yang ditunjukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan
agar tujuan dapat dicapai secara efektifdan efisien.
c.
Perencanaan
oprasional, yakni memutuskan perhatian pada apa yang akan dikerjakanpada
tingkat pelaksanaan di lapangan dari rencana manajerial.
3.
Ditinjau
dari jangka waktu, maka perencanaan dibedakan dalam:
a.
Perencanaan
jangka panjang, yaitu yang mencakup kurun waktu 10sampai 25 tahun.mempunyai
parameter yang lebih kabur dan makin panjang janka waktunya makin banyak
variabelnya yang tidak pasti. Macam-macam perencanaan jangka panjang, sebagai
berikut:
1)
Kalender
Akademik
Kalender
Pendidikan (Kaldik) Kalender Pendidikan (Kaldik) adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif, dan hari libur.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pembelajaran. Kurikulum suatu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang di
selenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan setiap tahun pelajaran.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pelajaran pada awal
yahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Hari libur adalah waktu yang
ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada suatu
pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengan semester,
jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
besar nasional dan hari libur khusus.
Format Kalender Pendidikan Pada kalender pendidikan seharusnya memuat bagian-bagian berikut:
a. Logo
b. Identitas Sekolah
c. Tahun Pelajaran
d. Tahun Bulan
e. Tanggal meliputi hari efektif, hari libur, dan sebagainya
f. Jumlah hari
g. Keterangan
h. Tempat, tanggal pembuatan
i. Nama terang dan tanda tangan kepala sekolah[13]
Format Kalender Pendidikan Pada kalender pendidikan seharusnya memuat bagian-bagian berikut:
a. Logo
b. Identitas Sekolah
c. Tahun Pelajaran
d. Tahun Bulan
e. Tanggal meliputi hari efektif, hari libur, dan sebagainya
f. Jumlah hari
g. Keterangan
h. Tempat, tanggal pembuatan
i. Nama terang dan tanda tangan kepala sekolah[13]
2)
Program
Tahunan
Prota
merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran untuk
mencapai Kompetensi Inti, kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum. Prota
berdasarkan Kurikulum 2013 merupakan program umum pembelajaran untuk setiap
kelas yang dikembangkan oleh guru. Prota tersebut sebagai rencana umum
pelaksanaan pembelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran
efektif dalam satu tahun. Prota perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran.
Langkah-langkah
yang dapat dilakukan untuk pengembangan perancangan Prota:
a) Menelaah
kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan
tingkat satuan pendidikan.
b) Menelaah
jumlah Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran.
c) Menandai
hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif.[14]
3)
Silabus
Dalam kurikulum 2013 silabus sudah disiapkan oleh pemerintah, baik
untuk kurikulum nasional maupun untuk kurikulum wilayah. Sehingga guru tinggal
mengembangkan rencana pembelajaran yang tidak terlalu susah.[15]
Pengembangan silabus dalam kurikulum 2013, sebagai berikut:
a)
Pengembangan
silabus pada tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilakukan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan.
b)
Pengembangan
silabus muatan lokal pada tingkat daerah dilakukan oleh: Tim Pengembangan
Kurikulum provinsi untuk wilayah provinsi, Tim Pengembangan Kurikulum
kabupaten/kota untuk wilayah kabupaten/kota.
c)
Pengembangan
silabus muatan lokal pada tingkat satuan pendidikan dilakukan oleh para guru
secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa
sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), atau Pusat Kegiatan
Guru (PKG).[16]
b.
Perencanaan
jangka menengah yaitu rencna yang mencakup kurun waktu antara 4 sampai 10 tahun.
merupakan penjabaran oprasional dari rencana jangka panjang. Macam-macam
perencanaan jangka menengah, sebagai berikut:
1)
Program
Semester
Program
semester merupakan penjabaran dari Prota sehingga program tersebut tidak bisa
disusun sebelum tersusun Prota. Program semester berisikan garis-garis
besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut.
Langkah-langkah
perancangan program semester setelah menyusun Promes adalah:
a) Menghitung
jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap bulan
dan semester dalam satu tahun.
b) Mendistribusikan
alokasi waktu yang disediakan untuk suatu KD serta mempertimbangkan waktu untuk
ulangan serta review materi.
c) Guru
selanjutnya menentukan alokasi waktu dari setiap Kompetensi Dasar (KD).[17]
c.
Rencana
jangka pendek yaitu rencana yang menckup kurun waktu antara 1 sampai 3 tahun an
merupakan jabaran dari rencana jngka menengah dan jangka panjang. Macam-macam
perencanaan jangka pendek, sebagai berikut:
1)
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
a)
Hakikat RPP Menurut
Kurikulum 2013
RPP adalah singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam pedoman
umum pembelajaran untuk penerapan Kurikulum 2013 disebutkan bahwa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan
secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi
pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian
kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan
sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7)
penilaian. Semua guru di setiap sekolah
harus menyusun RPP untuk mata pelajaran kelas di mana guru tersebut mengajar
(guru kelas dan guru mata pelajaran). Guru kelas adalah sebutan untuk guru yang
mengajar kelas-kelas pada tingkat tertentu di Sekolah Dasar (SD). Sedangkan
guru mata pelajaran adalah guru yang mengampu mata pelajaran tertentu pada
kenjang SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
Pengembangan RPP dianjurkan untuk dikembangkan/disusun di setiap awal semester
atau awal tahun pelajaran. Hal ini ditujukan agar agar RPP (rencana pelaksanaan
pembelajaran) telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan proses penyusunan/pembuatan/ atau pengembangan RPP
dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompokdi MGMP .
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara
bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran (MGMP) di dalam suatu
sekolah tertentu semestinya harus difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah
atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP melalui
MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh
pengawas atau dinas pendidikan.
2)
Langkah-Langkah
Perencanaan
Di
dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk implementasi
Kurikulum 2013, perlu diperhatikan dan diikuti beberapa langkah berikut ini.
Langkah-Langkah Pengembangan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) meliputi:
(1) pengkajian silabus; (2) pengidentifikasian materi pembelajaran untuk siswa;
(3) Penentuan tujuan pembelajaran; (4) pengembangan kegiatan pembelajaran; (5)
penjabaran jenis-jenis penilaian yang akan digunakan; (6) penentuan alokasi
waktu yang disediakanl dan (7) penentuan sumber-sumber belajar bagi siswa.
Marti kita bahas satu persatu langkah-langkah tersebut.
a) Pengkajian Silabus
Secara umum, pada tiap materi pokok di setiap silabus yang diberikan telah terdapat 4 KD yang bersesuaian dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk memperoleh pencapaian bagi ke-4 KD tersebut, pada silabus telah dirumuskan kegiatan siswa secara umum saat mengikuti pembelajaran yang didasarkan pada standar proses. Kegiatan-kegiatan siswa ini sebenarnya adalah rincian dari tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yaitu: melakukan pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan selanjutnya mengkomunikasikan. Kegiatan-kegiatan inilah yang kemudian dijabarkan secara lebih mendetail pada RPP yang akan dikembangkan. Bentuknya adalah berupa langkah-langkah yang akan dikerjakan guru dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi terlibat untuk aktif belajar. Pengkajian silabus selain hal tersebut di atas juga dengan merumuskan indikator KD dan lengkap dengan penilaiannya.
b) Identifikasi Materi Pembelajaran
Guru atau pengembang RPP selanjutnya mengidentifikasi materi pembelajaran yang sesuai untuk menunjang tercapainya KD. Pengidentifikasian materi pembelajaran untuk siswa ini harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: (a) potensi yang dimiliki siswa; (b) ada tidaknya relevansi terhadap karakteristik daerah; (c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual yang dimiliki siswa saat ini; (d) manfaat untuk siswa; (e) struktur keilmuan; (f) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; (g) ada tidaknya relevansi terhadap kebutuhan siswa serta tuntutan lingkungan; dan (h) alokasi waktu yang disediakan/tersedia.
c) Penentuan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran bisa diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mencakup semua KD atau dapat pula tujuan pembelajaran diorganisasikan untuk tiap-tiap pertemuan. Tujuan pembelajaran harus beracuan kepada indikator yang sudah diberikan, atau setidaknya tujuan pembelajaran tersebut harus mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
d) Pengembangan Kegiatan Pembelajaran
Setiap kegiatan
pembelajaran di dalam sebuah RPP didesain sedemikian rupa sehingga akan dapat
memberi suatu pengalaman belajar (learning experiences) yang bermutu kepada
siswa yang di dalamnya terjadi proses mental dan fisik melalui interaksi antar
siswa, siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dengan maksud
untuk mencapai KD. Pengalaman belajar yang dimaksud umumnya akan dapat
diwujudkan lewat penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik (student centered). Pengalaman belajar juga
harus mengakomodasi pelatihan keterampilan kecakapan hidup (life skills)
yang penting untuk dimiliki siswa.
e)
Penjabaran
Jenis-Jenis Penilaian Yang akan Digunakan
Pada silabus
telah diberikan rujukan mengenai jenis penilaian yang akan digunakan untuk
setiap pembelajarannya. Penilaian pencapaian KD oleh siswa dilakukan dengan
didasarkan kepada indikator yang telah dikembangkan sebelumnya. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis (paper and
pencil test) maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri (self asessment). Oleh karena pada setiap pembelajaran
siswa dipicu agar menghasilkan karya, maka penyajian portofolio adalah cara
penilaian yang wajib dilakukan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Lalu, untuk
merancang sebuah penilaian yang baik pengembang RPP misalnya guru, sebaiknya
memperhatikan hal-hal berikut:
·
Penilaian
diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4.
·
Penilaian
menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi
seseorang terhadap kelompoknya.
·
Sistem
yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan
dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan siswa.
·
Hasil
penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi
siswa yang telah memenuhi ketuntasan.
·
Sistem
penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya
teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
f) Pentuan Alokasi Waktu yang Disediakan
Di dalam menentukan alokasi waktu untuk tiap KD harus didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran setiap minggu yang tersedia dengan tetap mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang telah dituliskan di dalam silabus adalah perkiraan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk penguasaan KD oleh siswa yang beragam. Karena itu, alokasi tersebut dapat dirinci dan disesuaikan kembali di dalam RPP yang dikembangkan guru.
g) Penentuan Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) yang dimaksud di dalam Kurikulum 2013 dan harus dikebangkan di dalam RPP merupakan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.[18]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan pada
dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk
mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara
pendidik dengan peserta didik.dalam saling pengaruh antara pendidik
dengan peserta didik.
Rencana
pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan
oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di
kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat
mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis)
pada pembentukan kompetensi siswa, yakni antara lain kompetensi dasar, meteri
standar, indicator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK).
Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap materi standar.
Indiaktor hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian
kompetensi. Sedangkan PBK berfungsi sebagai alat untuk mengukur pembentukan
kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi
standar belum tercapai.
Menyiapkan
persiapan dalam proses pembelajaran merupakan langkah awal yang harus dialkukan
oleh guru, karena bagaimanapun rencana pembelajaran merupakan muara dari
implementasi pengetahuan, teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang
mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Rencana pembelajaran
merupakan suatu perkiraan atau suatu proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan
yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas, baik yang dilakukan
oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa.
Dalam menyiapkan
rencana pembelajaran ini, guru harus terlebih dahulu mengetahui dan
menganalisis dengan baik kompetensi yang akan dibentuk dalam setiap interaksi
edukatif. Dengan kata lain, dalam persiapan pembelajaran diperlukan kejelasan
kompetensi dasar yang akan dimiliki oleh siswa., apa yang harus dilakukan, apa
yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru
mengetahui bahwa peserta didik telah mengetahui kompetensi tertentu.
Aspek-aspek tersebut merupakan unsure yang secara minimal harus ada dalam
setiap rencana pembelajaran sebagai pesoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran, dan membentuk kompetensi peserta didik.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak
kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Lukmanul.2009.
Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Hamzah B.
Uno. 2010. Perencanaan Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Haryanto.
1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
http://tyavi.blogspot.com/2016/06/program-tahunan-program-semester-dan.html Kalender Akademik diakses pada tanggal 26 Oktober 2018 pada pukul 15.09 WIB.
https://bdksemarang.kemenag.go.id/penyusunan-prota-dan-promes-sesuai-kurikulum-2013-bagi-guru-mts/ Program
Tahunan dan Program Semester diakses
pada tanggal 26 Oktober 2018 pada pukul
15.00 WIB.
https://silabus.org/pengembangan-silabus-kurikulum-2013/,
Silabus diakses pada tanggal 26 Oktober 2018 pada pukul 14.51 WIB.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/11/langkah-langkah-pengembangan-rpp.html
Renacana Pelaksanaan Pembelajaran diakses pada tanggal 26 Oktober 2018 pada
pukul 15.14 WIB.
Majid,
Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2013. pengembangan
dan implementasi kurikulum. Bandung; Remaja Rosda Karya.
Pusat
Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Sanjaya, Wina.
2013. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
[1] Pusat Bahasa
DEPDIKNAS. Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. 2005.
[2] Lukmanul Hakim, Perencanaan
Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2009), hlm. 1.
[4] Haryanto, Perencanaan
Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 2.
[5] Abdul Majid, Perencanaan
Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 15.
[7] Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010), hlm. 2.
[8] Haryanto, Op.Cit.,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 6.
[9] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,
(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), Cet Ke-6, hlm. 28.
[10] Haryanto, Op.Cit.,
hlm. 7.
[13] http://tyavi.blogspot.com/2016/06/program-tahunan-program-semester-dan.html diakses pada tanggal 26
Oktober 2018 pada pukul 15.09 WIB
[14] https://bdksemarang.kemenag.go.id/penyusunan-prota-dan-promes-sesuai-kurikulum-2013-bagi-guru-mts/ diakses pada
tanggal 26 Oktober 2018 pada pukul 15.00
WIB.
[15] E. Mulyasa, pengembangan dan implementasi
kurikulum 2013, (Bandung; Remaja Rosda Karya, 20013), hlm 181.
[16] https://silabus.org/pengembangan-silabus-kurikulum-2013/, diakses pada
tanggal 26 Oktober 2018 pada pukul 14.51 WIB.
[18] http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/11/langkah-langkah-pengembangan-rpp.html diakses pada
tanggal 26 Oktober 2018 pada pukul 15.14 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar