IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS 5 DI MI WS KRANJI 01 KEDUNGWUNI DALAM PRESPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS 5 DI MI WS KRANJI 01 KEDUNGWUNI DALAM PRESPEKTIF    
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah             : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu     : Siti Mumun Muniroh,S.Psi,MA




 




oleh:
             Ilma Marsydah (2317018)

KELAS C
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2018


            Alhamdullilah, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat menyelesaikan tugas tentang “Implementasi Pembelajaran Mata Pelajaran Tematik Kelas 5 di Mi Ws Kranji 01 Kedungwuni Dalam Prespektif Psikologi Pendidikan” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Mata Pelajaran Tematik Kelas 5 di Mi Ws Kranji 01 Kedungwuni Dalam Prespektif Psikologi Pendidikan” dengan tepat waktu walaupun banyak halangan dan rintangan yang dilalui. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan laporam ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah laporan ini.
laporan ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan laporan ini. Akhirnya, semoga laporan ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.

Pekalongan, 16 Desember 2018

Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................      i
DAFTAR ISI..............................................................................................      ii
BABI       PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      3
C.     Tujuan Penulisan ...................................................................      3
D.    Metode Pemecahan Masalah.................................................      4
E.     Sistematika Penulisan Makalah.............................................      4
BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      5
A.    Pengelolaan  kelas dalam pembelajaran mata pelajaran
tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni..................... 5
B.     Pembelajaran dengan individu yang bervariasi dalam
 mata pelajaran tematik di  MI WS Kranji 01 Kedungwuni...... 7      
C.     Pembelajaran dalam perbedaan sosio kultural mata
pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni..... 9
D.    Upaya mengatasi kesulitan belajar mata pelajaran tematik
kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni................................. 9
E.     Upaya mengatasi kelupaan dan kejenuhan belajar mata
 pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni.... 10
F.      Strategi pengembangan prestasi siswa mata pelajaran tematik
kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni................................. 12
G.    Cara mengatasi siswa yang berperilaku berbeda-beda
 setiap individunya mata pelajaran tematik kelas 5
di MI WS Kranji 01 Kedungwuni............................................. 13    
BABIII    PENUTUP.................................................................................      15
A.    Simpulan................................................................................      15
B.     Saran-saran............................................................................      16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      17

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

     W.J.S Poerwadarminta menjelaskan secara linguistis, sebagai kata benda, pendidikan berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.[1]

     Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD Negeri RI tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.[2]
     Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam undang -undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus di masa depan,yang diyakini akan menjadi faktor bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia.
     Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut,pemerintah telah melakukan berbagai standarisasi dan profesionalisasi pendidikan seperti yang tertuang dalam peraturan pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan (SNP),yang telah dirubah dalam peraturan pemerintah No. 32 Tahun 2013. Standar nasional pendidikan meliputi delapan standar. Salah satu diantaranya adalah standar kompetensi lulusan,yaitu kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup aspek sikap,pengetahuan dan keterampilan.[3]
     Perkembangan kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu bertambah, manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan warga negara yang bermartabat, demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dan karakter merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
     Salah satu komponen perubahan pada kurikulum 2013 yaitu terletak pada komponen standar proses di mana pada kurikulum 2013 ini menekankan pada pembelajaran tematik terpadu. Dalam bukunya Abdul Majid menjelaskan pembelajaran tematik terpadu merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang menetapkan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.[4]
     Dalam implementasinya, kurikulum 2013 diberlakukan tidak hanya pada sekolah, madrasah pun termasuk di dalamnya. Seperti halnya sekolah, madrasah juga mengandung arti tempat atau wahana anak mengenyam proses pembelajaran. Maksudnya, di madrasah itulah anak menjalani proses belajar secara terarah,terpimpin dan terkendali. Dengan demikian secara teknis madrasah menggambarkan proses pembelajaran secara fontal yang tidak berbeda dengan sekolah.Hanya dalam lingkup cultural,madrasah memiliki konotasi spesifik. [5]
     Berdasarkan uraian diatas dipilihlah fokus penilitian ini, yaitu implementasi pembelajaran mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni dalam prespektif psikologi pendidikan.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya laporan ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.      Bagaimana mengelola kelas dalam pembelajaran mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni ?
2.      Bagaimana pembelajaran dengan individu yang bervariasi dalam mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni ?
3.      Bagaimana Pembelajaran dalam perbedaan sosio kultural mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni?
4.      Bagaimana upaya mengatasi kesulitan belajar mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni ?
5.      Bagaimana upaya mengatasi kelupaan dan kejenuhan belajar mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni?
6.      Bagaimana strategi pengembangan prestasi siswa mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni?
7.      Bagaimana mengatasi siswa yang berperilaku berbeda-beda setiap individunya mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini antara lain :
1.    Untuk memberi informasi tentang mengelola kelas dalam pembelajaran       mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
2.    Untuk memberi informasi tentang pembelajaran dengan individu yang        bervariasi dalam mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01        Kedungwuni
3.    Untuk memberi informasi tentang Pembelajaran dalam perbedaan sosio       kultural mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
4.    Untuk memberi informasi tentang upaya mengatasi kesulitan belajar mata   pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
5.    Untuk memberi informasi tentang upaya mengatasi kelupaan dan    kejenuhan belajar mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01         Kedungwuni
6.    Untuk memberi informasi tentang strategi pengembangan prestasi siswa      mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
7.    Untuk memberi informasi tentang mengatasi siswa yang berperilaku            berbeda-beda setiap individunya mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS            Kranji 01 Kedungwuni.

D.    Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui wawancara dan studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

E.     Sistematika Penulisan Laporan

Laporan ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan,metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan laporan; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengelolaan  kelas dalam pembelajaran mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni

     Pengelolaan kelas adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa maupun siswi sehingga tercipta tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
     Menurut Wina Sanjaya,”Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memlihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannnya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran”.
     Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, “Pembelajaran Kelas sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar tercapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan seperti yang diharapkan”.
     Sejalan dengan itu, E. C. Wragg, dalam bukunya mengatakan bahwa, “pengelolaan kelas adalah segala sesuatu yang dilakukan guru agar anak beradaptasi, aktif dalam kegiatan belajar mengajar bagaimanapun cara dan bentuknya”. Berdasarkan penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.[6]
     Secara umum  tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam - macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.[7]
     Pengelolaan  kelas dalam pembelajaran mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni itu menggunakan pendekatan pengajaran yaitu, pendekatan yang memberi kesempatan guru untuk menyusun rencana pengajaran dengan tepat sehingga dapat menghindari permasalahan perilaku siswa yang tidak di harapkan dan kadang juga menggunakan pendekatan permisif yaitu, pendekatan yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk melakukan apa yang ingin di lakukan, dan guru hanya mematau apa yang dilakukan.Dalam mengelola kelas 5 bu Badriyah menggunakan prinsip – prinsip pengelolaan kelas diantaranya: hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif dan penanaman disiplin guru.[8]
     Hangat dan antusias, dimana seorang guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias terhadap tugasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan dalam pengelolaan kelas.
     Tantangan , dimana penggunaan bahan – bahan yang menantang akan menambah semangat anak didik untuk belajar sehingga akan mengurangi munculnya tingkah laku uyang menyimpang.
     Bervariasi,dimana penggunaan media atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan. Kevariasian tersebut akan menghasilkan pengelolaan kelas yang efektif.
     Keluwesan,dimana keluwesan tingkah guru dalam mengubah strategi mengajar dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan. Gangguan tersebut diantaranya keributan anak didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.[9]
     Penekanan pada hal – hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan oleh guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif dari pada mengomentari tingkah laku yang negatif.
     Penanaman disiplin guru,dimana guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.[10]

     Didalam mengelolaan  kelas dalam pembelajaran mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni itu harus memperhatikan alat-alat pengajaran , antara lain :

a.     Alat – alat peraga media pengajaran,semestinya di letakan di kelas agar       mempermudah pembelajaran.
b.    Papan tulis, ukurannya di sesuaikan, warnanya harus kontras, dan    penempatannya memperhatikan estetika serta terjangkau oleh semua         siswa.
c.     Ruang kelas di beri warna yang cerah
d.    Penataan keindahan dan kebersihan kelas
e.     Ventilasi dan tata cahaya.[11]

B.     Pembelajaran dengan individu yang bervariasi dalam mata pelajaran tematik di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
     Variasai individu sebagaimana kita ketahui setiap individu yang dilahirkan di dunia ini  memiliki perbedaan.dalam kemampuan potensial, gaya belajar, kepribadian dan tempramen.
     Dalam menghadapi individu yang bervariasi maka pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan variasi.Dimana pendekatan variasi adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru untuk menghadapi permasalahan anak didik yang bervariasi dengan menggunakan variasi teknik pemecahan masalah tersebut. Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan peserta didik yang bermasalah, guru akan berhadapan dengan permasalahan peserta didik yang bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi oleh peserta didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan dalam belajar, misalnya dalam hal motivasi. Ada peserta didik yang memiliki motivasi rendah, dan ada yang suka belajar, ada pula yang kurang suka belajar.
     Pengelompokan peserta didik perlu dilakukan untuk mengatasi variasi individual dalam proses pembelajaran. Pengelompokan yang dimaksud adalah penyatuan beberapa individu yang memiliki kesamaan karakter dan sifat untuk tujuan tertentu. Dikatakan untuk tujuan tertentu karena perilaku individu tidak selalu memiliki tingkat kesamaan fungsi dan arah walaupun memiliki karakter yang sama atau hampir sama. Jadi kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan berdasarkan kedekatan tujuan, minat, dan bakatnya.
     Setiap individu memiliki kemampuan, minat, dan bakat yang dapat dikelompokkan guna menunjang efektifitas pendidikan. Setiap individu juga memiliki tingkat kemampuan intelektual dan kognitif yang dapat dikelompokkan terutama bidang pengetahuan sehingga proses pendidikan dapat lebih efisien.
     Pendidikan segregatif atau terpisah-pisah atau terbagi-bagi merupakan sistem pendidikan yang menciptakan kompetensi dan unggulan-unggulan yang memberi keleluasaan kepada individu untuk bersaing, memilih, atau melakukan upaya pencapaian prestasi sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, dan kondisi fisik masing-masing.[12] Pendidikan segregatif bersifat inklusif, menguntungkan peserta didik yang memiliki bakat serta keunggulan (gifted and talented), dan yang mengalami kesulitan belajar. Dengan jalan ini, variasi individual dalam proses pendidikan dapat diantisipasi.
C.    Pembelajaran dalam perbedaan sosio kultural mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
     Dalam sistem budaya, selain manusia berkreasi dalam mengembangkan akal-pikiranya yang menghasilkan kebudayaan, manusia juga berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk budaya, tidak dapat melepaskan diri dari konteks budaya yang mempengaruhi, membatasi, dan bahkan mengembangkan kehidupannya sendiri. Manusia selain hidup dalam lingkungan budaya, juga berinteraksi dengan lingkungan tersebut.
     Pada proses sosial dalam bentuk interaksi sosial, manusia tidak terlepas dari konteks sosial yang disebut lingkungan sosial. Lingkungan yang terakhir ini besar sekali pengaruhnya terhadap pembentukan pribadi individu.
      Berdasarkan karakteristik pembelajaran tematik, teori pembelajaran yang lebih dominan untuk digunakan pada proses pembelajaran adalah teori belajar sosial. Latar belakang pemilihan teori belajar sosial karena sifat pembelajaran tematik lebih cenderung kepada keaktifan seorang peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya sendiri dan lebih aktif untuk berinteraksi dengan lingkungannya serta pemberian nilai-nilai dasar sosial yang akan membentuk sikap sosial yang positif. Kemampuan guru dalam memberi makna pada nilai sosial untuk diberikan kepada siswa akan dapat membentuk kepedulian siswa terhadap realita permasalahan sosial di masyarakat.[13]
D.    Upaya mengatasi kesulitan belajar mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
     Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan itu menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau setidak-tidaknya kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar. Dari pengertian kesulitan belajar di atas jelaslah bahwa salah satu hal yang bisa dijadikan kriteria untuk menentukan apakah seseorang mengalami kesulitan belajara adalah sampai sejauh mana ia terhambat mencapai tujuan belajar.
     Sesuai kurikulum yang berlaku, tujuan belajar mempunyai tingkat-tingkat tertentu yang harus dicapai dalam periode (waktu) tertentu pula. Karena itu, untuk menentukan apakah siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak diperlukan tindakan khusus yang disebut diagnosis kesulitan belajar.[14]
     Banyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan belajarnya. Akan tetapi, sebelum pilihan tertentu di ambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih dahulu melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut:
1.    Menganalisis hasil diagnosis, yakni menaah bagian-bagian masalah dan       hubungan antarbagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar           mengenai kesuitan belajar yang dihadapi siswa.
2.    Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecapaian tertentu yang memerlukan perbaikan.
3.    Menyusun program perbaikan khuusnya program remedial teaching             (pengajaran perbaikan).
     Setelah langkah-langkah di atas selesai, barulah guru melaksanakan langkah ke-4, yakni melaksanakan program perbaikan.
E.     Upaya mengatasi kelupaan dan kejenuhan belajar mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
      Lupa (forgetting) adalah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Menurut Gulo dan Reber mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal.[15]
     Kiat terbaik untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa. Banyak cara  yang dapat dicoba siswa dalam meningkatkan daya ingatnya, antara lain menurut Badriyah  adalah sebagai berikut :
1.    Over learning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu.Over learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di luar kebiasaan.
2.    Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi tertentu berarti siswa menambah jam belajar.
3.    Singkatan, yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau istilah yang      harus  diingat  siswa.  Pembuatan  singkatan-singkatan  seyogyanya dilakukan sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri.
4.         Praktek, dimana setelah selesai pembelajaran maka materi yang didapatkan itu dipraktekkan agar materi yang dipelajari tidak mudah lupa.
     Secara harfiah, arti kejenuhan ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu  lagi memuat apapun. Selain itu, jenuh juga dapat berarti bosan. Dalam belajar, di samping siswa sering mengalami kelupaan, ia juga terkadang mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut jenuh belajar.
     Cara untuk mengatasi keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar itu, antara lain :
1.    Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar           yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
2.    Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang   meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku,dan sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada di sebuah kamar yang baru      yang lebih menyenangkan untuk belajar.
3.    Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong         untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya.[16]
F.     Strategi pengembangan prestasi siswa mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
     Prestasi belajar (achievement or performance) ialah hasil pencapaian yang diperoleh seorang pelajar (siswa) setelah mengikuti ujian dalam suatu pelajaran tertentu. Prestasi belajar diwujudkan dengan laporan nilai yang tercantum pada buku rapor (report book), atau kartu hasil studi (KHS). Hasil laporan belajar ini diberikan setiap tengah semester, setiap semester, ataupun setiap tahun. Setiap pelajar (siswa) berhak memperoleh laporan hasil prestasi belajar setelah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan pelajaran di kelas.[17]
     Stategi pengembangan prestasi siswa mata pelajaran tematik di MI WS Kranji 01 Kedungwuni yaitu dengan cara meningkatkan belajar.           Cara belajar merupakan cara bagaimana siswa melakukan kegiatan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. Untuk mencapai prestasi belajar yang baik diperlukan cara balajar yang baik juga. Namun, pada kenyataanya masih ada siswa yang belum mempunyai cara belajar yang baik. Hal ini terlihat baik pada saat kegiatan belajar di kelas ataupun di rumah, misalnya saja ketika diberikan tugas rumah masih saja ada siswa yang belum mengerjakan sehingga siswa harus mengerjakanya di sekolah atau terlihat pada saat ulangan masih ada siswa yang berusaha untuk mencontek. Kenyataan demikian memperlihatkan bahwa siswa  belum mempunyai cara belajar yang baik sehingga prestasi belajar yang di capai menjadi kurang maksimal.
     Setiap siswa pasti memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Tingkat pemahaman dan penguasaan materi dipengaruhi oleh cara belajar siswa. Siswa yang cara belajarnya baik, maka akan baik pula tingkat pemahaman dan penguasaan materinya, sehingga prestasi belajar siswa yang cara belajarnya baik akan menjadi baik pula. Sebaliknya, jika siswa tidak mampu untuk memahami dan menguasai materi sehingga prestasi belajarnya rendah.Cara belajar yang efisien dimulai dari diri sendiri yaitu belajar dengan teratur, disiplin, dan konsentrasi pada saat mengikuti pelajaran. Oleh karena itu untuk membantu meningkatkan prestasi belajar siswa agar dapat menjadi lebih optimal, maka faktor-faktor tersebut hendaknya dapat difungsikan secara masksimal sehingga pada akhirnya prestasi belajar yang diraih siswa akan menjadi lebih baik.
     Selain dengan cara meningkatkan belajar, strategi pengembangan prestasi siswa mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni dengan cara membentuk ekstrakulikuler yang lengkap dan yang dibutuhkan oleh siswa dan seorang guru sebaiknya mengetahui apa saja prestasi yang dimiliki oleh setiap peserta didik agar prestasi yang dimiliki oleh peserta didik itu dikembangkan lagi dan menjadi kelebihan yang dimiliki oleh peserta didik.Pengembangan prestasi yang dimiliki itu bisa dengan memasukkan peserta didik kedalam ekstrakulikuler yang sesuai dengan prestasi yang dimiliki tapi jika disekolahan itu tidak ada maka sekolahan akan selalu suport dan memasukkan ke tempat latihan agar prestasi yang dimiliki itu bisa dikembangkan.[18]
G.    Cara mengatasi siswa yang berperilaku berbeda-beda setiap individunya mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni
     Setiap individu peserta didik adalah unik, masing-masing memiliki kemampuan ataupun tingkatan serta karakter masing-masing .Oleh karena itu untuk menyikapi hal tersebut seorang guru dapat menentukan bagaimana perlakuan yang harus diterapkan pada peserta didik, guru juga harus memperhatikan masing-masing siswa sehingga guru bukan hanya mampu memberikan perlakuan secara umum pada tiap kelompok atau tingkatan belajar, namun juga guru mampu memberikan perlakukan khusus yang tepat pada masing-masing individu terutama individu yang memiliki karakter berbeda dengan karakter peserta didik pada umumnya. Misalkan saja pada sebuah kelompok belajar terdapat seorang siswa yang selalu mendapatkan nilai rendah dibanding siswa lainnya serta kurang mampu mengikuti pelajaran maka guru perlu mengetahui perbedaan tersebut, mencari tahu penyebab, serta juga memberikan perlakuan khusus pada peserta didik tersebut agar tidak tertinggal dengan siswa lainnya dalam hal belajar.
     Pada pembelajaran individual atau privat dimana satu peserta didik dengan peserta didik lainnya tentu memiliki perbedaan karakter yang signifikan. Perlakuan khusus sangat perlu untuk diberikan dan diterapkan pada masing-masing peserta didik dengan perlakuan yang berbeda pada tiap proses pembelajaran individual. Guru atau pengajar tentu harus membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang berbeda antara pembelajaran pada individu satu dengan pembelajaran pada individu lainnya. Perbedaan-perbedaan yang sudah disebutkan diatas sangat perlu untuk diperhatikan sehingga guru mampu mengelola dan melaksanakan pembelajaran individual maupun kelompok dengan tepat dan sesuai dengan sistem pendidikan yang dipakai dan diterapkan.[19]










BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

          Pengelolaan  kelas dalam pembelajaran mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni itu menggunakan pendekatan pengajaran dan kadang juga menggunakan pendekatan permisif.Dalam mengelola kelas 5 bu Badriyah menggunakan prinsip – prinsip pengelolaan kelas diantaranya: hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif dan penanaman disiplin guru.
     Dalam menghadapi individu yang bervariasi maka pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan variasi.
     Berdasarkan karakteristik pembelajaran tematik, teori pembelajaran yang lebih dominan untuk digunakan pada proses pembelajaran adalah teori belajar sosial.
     Untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik , guru bisa mengatasinya dengan cara sebagai berikut: menganalisis hasil diagnosis,mengidentifikasi dan menentukan bidang kecapaian tertentu yang memerlukan perbaikan,menyusun program perbaikan khuusnya program remedial teaching (pengajaran perbaikan) serta melaksanakan program perbaikan.
     Menurut Badriyah  ,banyak cara  yang dapat dicoba dalam meningkatkan daya ingat peserta didik, antara lain: over learning ,extra study time (tambahan waktu belajar) ,singkatan dan praktek.
     Cara untuk mengatasi keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar itu, antara lain : pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar     yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat,pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang ,memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong           untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya.
     Stategi pengembangan prestasi siswa mata pelajaran tematik di MI WS Kranji 01 Kedungwuni yaitu dengan cara meningkatkan belajar,cara membentuk ekstrakulikuler dan men suport peserta didik dan mengembangkan prestasi yang dimiliki peserta didik .
     Cara mengatasi siswa yang berperilaku berbeda-beda setiap individunya mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni yaitu seorang guru dapat menentukan bagaimana perlakuan yang harus diterapkan pada peserta didik, guru juga harus memperhatikan masing-masing siswa sehingga guru bukan hanya mampu memberikan perlakuan secara umum pada tiap kelompok atau tingkatan belajar, namun juga guru mampu memberikan perlakukan khusus yang tepat pada masing-masing individu terutama individu yang memiliki karakter berbeda dengan karakter peserta didik pada umumnya.

B.  KRITIK DAN SARAN
       Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna, walaupun demikian penulis berharap mudah-mudahan laporan ini ada manfaatnya. Tak lupa penulis ucapkan trima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang terlibat, sehingga tugas  ini telah selesai pada waktunya. Mudah-mudahan amal kebaikan kita dapat digantikan dengan pahala yang berlipat ganda. Amin

 





DAFTAR PUSTAKA

S,Tatang.2012.Ilmu Pendidikan.Bandung : CV.Pustaka Setia.

Suardi,Moh.2012.Pengantar Pendidikan.Jakarta: PT. Indeks.

Mulyasa,E. 2013. Pengembengan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Majid,Abdul.2014.Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Fadjar,A.Malik.1998.Madrasah dan Tantangan Modernitas.Bandung:Mizan.

Arikunto, Suharsimi .2008.Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif. Jakarta :Rajawali Pres.

Saifuddin.2018.Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis.Yogyakarta: Deepublish.

Badriyah.2018.Kasus Implementasi Pembelajaran Mata Pelajaran Tematik Kelas 5 Di Mi Ws Kranji 01 Kedungwuni Dalam Prespektif Psikologi Pendidikan. Wawancara di rumah Kranji Kedungwuni dan tanggal 14 Desember,pukul 16.00.

Hakim,Thursan.2000.Belajar Secara Efektif.Jakarta : Pustaka pembangunan swadaya masyarakat.

Syah,Muhibbin.2001.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Dariyo, Agoes.2013.Dasar-Dasar Pedagogi Modern.Jakarta : PT Indeks Permata Puri Media.
Pewawancara : Ilma Marsydah
Objek wawancara :Badriyah
Alamat : Kranji Rt.02 Rw.10 Kec. Kedungwuni Kab.Pekalongan
Umur : 41
Lama mengajar : 18 Tahun
Jabatan : Wakakesiswaan
Mengajar : Kelas 5 pelajaran tematik dan kelas 6 pelajaran Al-qur’an dan BTQ
Hasil Wawancara:
1.    Bagaimana mengelola kelas dalam pembelajaran mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni ?
Jawaban :
       Pengelolaan  kelas dalam pembelajaran mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni itu menggunakan pendekatan pengajaran yaitu, pendekatan yang memberi kesempatan guru untuk menyusun rencana pengajaran dengan tepat sehingga dapat menghindari permasalahan perilaku siswa yang tidak di harapkan dan kadang juga menggunakan pendekatan permisif yaitu, pendekatan yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk melakukan apa yang ingin di lakukan, dan guru hanya mematau apa yang dilakukan.Dalam mengelola kelas 5 bu Badriyah menggunakan prinsip – prinsip pengelolaan kelas diantaranya: hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif dan penanaman disiplin guru.

     Didalam mengelolaan  kelas dalam pembelajaran mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni itu harus memperhatikan alat-alat pengajaran , antara lain :

a.       Alat – alat peraga media pengajaran,semestinya di letakan di kelas agar mempermudah pembelajaran.
b.      Papan tulis, ukurannya di sesuaikan, warnanya harus kontras, dan penempatannya memperhatikan estetika serta terjangkau oleh semua siswa.
c.       Ruang kelas di beri warna yang cerah
d.      Penataan keindahan dan kebersihan kelas
e.       Ventilasi dan tata cahaya.
2.    Bagaimana pembelajaran dengan individu yang bervariasi dalam mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni ?
Jawaban :
          Dalam menghadapi individu yang bervariasi maka pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan variasi.Dimana pendekatan variasi adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru untuk menghadapi permasalahan anak didik yang bervariasi dengan menggunakan variasi teknik pemecahan masalah tersebut.
       Pengelompokan peserta didik perlu dilakukan untuk mengatasi variasi individual dalam proses pembelajaran.
3.    Bagaimana Pembelajaran dalam perbedaan sosio kultural mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni?
Jawaban :
       Berdasarkan karakteristik pembelajaran tematik, teori pembelajaran yang lebih dominan untuk digunakan pada proses pembelajaran adalah teori belajar sosial.
4.    Bagaimana upaya mengatasi kesulitan belajar mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni ?
Jawaban :
Banyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan belajarnya. Akan tetapi, sebelum pilihan tertentu di ambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih dahulu melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut:
a.    Menganalisis hasil diagnosis, yakni menaah bagian-bagian masalah dan       hubungan antarbagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar           mengenai kesuitan belajar yang dihadapi siswa.
b.    Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecapaian tertentu yang   memerlukan perbaikan.
c.    Menyusun program perbaikan khuusnya program remedial teaching             (pengajaran perbaikan).
     Setelah langkah-langkah di atas selesai, barulah guru melaksanakan langkah ke-4, yakni melaksanakan program perbaikan.
5.    Bagaimana upaya mengatasi kelupaan dan kejenuhan belajar mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni?
       Kiat terbaik untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa. Banyak cara  yang dapat dicoba siswa dalam meningkatkan daya ingatnya, antara lain menurut Badriyah  adalah sebagai berikut :
a.    Over learning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu.Over learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di luar kebiasaan.
b.    Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi tertentu berarti siswa menambah jam belajar.
c.    Singkatan, yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau istilah yang      harus  diingat  siswa.  Pembuatan  singkatan-singkatan  seyogyanya dilakukan sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri.
d.    Praktek, dimana setelah selesai pembelajaran maka materi yang didapatkan itu dipraktekkan agar materi yang dipelajari tidak mudah lupa.
       Cara untuk mengatasi keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar itu, antara lain :
a.         Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar           yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
b.         Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang   meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku,dan sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada di sebuah kamar yang baru      yang lebih menyenangkan untuk belajar.
Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong     untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya.
6.    Bagaimana strategi pengembangan prestasi siswa mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni?
Jawaban :
       Stategi pengembangan prestasi siswa mata pelajaran tematik di MI WS Kranji 01 Kedungwuni yaitu dengan cara meningkatkan belajar, cara membentuk ekstrakulikuler dan men suport peserta didik dan mengembangkan prestasi yang dimiliki peserta didik .
7.    Bagaimana mengatasi siswa yang berperilaku berbeda-beda setiap individunya mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni?
Jawaban :
       Cara mengatasi siswa yang berperilaku berbeda-beda setiap individunya mata pelajaran tematik kelas 5 di MI WS Kranji 01 Kedungwuni yaitu seorang guru dapat menentukan bagaimana perlakuan yang harus diterapkan pada peserta didik, guru juga harus memperhatikan masing-masing siswa sehingga guru bukan hanya mampu memberikan perlakuan secara umum pada tiap kelompok atau tingkatan belajar, namun juga guru mampu memberikan perlakukan khusus yang tepat pada masing-masing individu terutama individu yang memiliki karakter berbeda dengan karakter peserta didik pada umumnya.




[1] Tatang S.,Ilmu Pendidikan ,(Bandung : CV.Pustaka Setia, 2012),hlm.13

                [2] Moh.Suardi,Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT. Indeks,2012),hlm.71
                [3] E.Mulyasa,Pengembengan dan Implementasi Kurikulum 2013,(Bandung:Remaja Rosdakarya,2013),hlm.20
                [4] Abdul Majid,Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2014), hlm.80
                [5] A.Malik Fadjar,Madrasah dan Tantangan Modernitas, (Bandung:Mizan,1998), hlm.18-19
                [6] Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta :Rajawali Pres,2008) ,hlm. 88
                [7] Saifuddin, Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 72
                [8] Wawancara dengan Badriyah,tanggal 14 Desember 2018 di rumah Kranji Kedungwuni
[9]Saifuddin, Op.Cit, hlm. 74
[10]Ibid., hlm. 75.
                [11] Badriyah, Op.Cit.
                [12] Ibid.,
                [13] Ibid.,
                [14] Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta : Pustaka pembangunan swadaya masyarakat, 2000) hlm. 22
                [15] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001) hlm. 140-156
                [16] Badriyah, Op.Cit.
                [17] Agoes Dariyo, Dasar-Dasar Pedagogi Modern, (Jakarta : PT Indeks Permata Puri Media,2013).,hlm. 89
                [18] Badriyah, Op.Cit.
                [19] Ibid.,

0 komentar:

Posting Komentar